TENTANG SAYA

Senin, 31 Agustus 2015

Jurusan Ilmu Komunikasi


Kelebihan Jurusan Ilmu Komunikasi
         
 Jurusan ilmu komunikasi ini sangat bagus, karena komunikasi pada jaman ini sangat penting karena juga komunikasi yang menuntun segalanya contohnya saja sehebat apapun perusahaan A kalau kurang omunkasi ke masyarakat tetap saja dipandang buruk. dalam jurusan ilmu komunikasi ada 4 jurusan pertama, public relation disini di belajartentang hubungan suatu perusahaan dengan masyarakat prospek kerjanya public relation, event organiser, management artis, public speaker, dll kedua,advertising disini belajar tentang periklanan, buat iklan, en gak harus bisa gambar kok, karena bisa pake komputer, yang penting kreatif prospek kerjanya: semua yang ada di advertising agency (bagian media,bagian creative,dll) ketiga, marketing : disini belajar tentang marketing/pemasaran tapi lebih ke komunikasinya.
           
Prospek kerjanya : marketing, public speaker,sales ,dll dan terakhir mass communication disini belajar tentang broadcasting, mulai dari bikin script buat radio ato berita, trus cara bikin film, cara editing,cara jadi presenter, sutradara, kameramen,dllprospek kerjanya : yang ini banyak, hampir semua bidang komunikasi bisa jadi pekerjaan yg lulus dari jurusan mass communication, soalnya di mass communication pelajarin public relation, advertising en marketing juga. dari yang saya sebutkan bisa di lihat bahwa jurusan ilmu komunikasi prospek kerjanya sangat bagus.prospek kerjanya : marketing, public speaker,sales ,dll dan terakhir mass communication disini belajar tentang broadcasting, mulai dari bikin script buat radio ato berita, trus cara bikin film, cara editing,cara jadi presenter, sutradara, kameramen,dllprospek kerjanya : yang ini banyak, hampir semua bidang komunikasi bisa jadi pekerjaan yg lulus dari jurusan mass communication, soalnya di mass communication pelajarin public relation, advertising en marketing juga. dari yang saya sebutkan bisa di lihat bahwa jurusan ilmu komunikasi prospek kerjanya sangat bagus.dan mengapa saya memilih jurusan ilmu Komunikasi ?anyak orang yg mengatakan kalau komunikasi itu tidak perlu dipelajari, apalagi mengambilnya sebagai mata kuliah untuk jenjang pendidikan satra satu(s1). Alasan sebagian besar orang mengatakan kalau komunikasi itu bukan sebuah ilmu tetapi merupakan sebuah kebiasaan yang harus terjadi di dalam masyarakat. Intinya mereka beranggapan cukup dengan modal mulut dan kelihaian lidah kita dalam bersilat kata dengan orang lain, anda adalah seorang profesional komunikasi.Boleh saja orang berpikiran dan beranggapan seperti itu, karena dalam kehidupan bermasyarakat komunikasi memang harus terjadi supaya pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami oleh si penerima pesan. Tetapi itu adalah pikiran yang sedikit dangkal, bagi saya komunikasi bukanlah sesederhana yang dipikirkan, hanya 2 induvidu lalu bisa terjadi komunikasi. Komunikasi bagi saya sebenarnya adalah suatu aktivitas berbicara yang sangat sensitif.
Sensitif disini dimaksudkan sebagai sesuatu yang bisa berakibat sangat positif jika tepat penggunaannya, dan berakibat sangat fatal apabila penggunaannya tidak tepat. Contohnya saja, jika kita telusuri akar dari kerusuhan-kerusuhan, pertengkaran, bahkan perang-perang yang terjadi dari dulu sampai sekarang tidak lepas dari salahnya pengartian sebuah komunikasi. Di samping itu pemimpin-pemimpin dunia, para pengusaha dunia, dan motivator-motivator terkenal berhasil dalam bidang-bidang mereka tidak lepas dari kelihaian mereka dalam berkata-kata dan berkomunikasi meyakinkan individu atau komunitas yang mereka tuju.Untuk alasan-alasan itulah saya mempercayai bahwasanya komunikasi adalah hal yang rumit dan merupakan ilmu yang harus dipelajari. Selain daripada alasan-alasan di atas, ketertarikan saya pada bidang komunikasi itu muncul sejak saya duduk di bangku SMA. Di SMA saya dikenal sebagai seorang murid yang aktif, terutama dalam berorganisasi. OSIS, TEATER, M2Center(sebuah organisai semacam OSIS yang bergerak keluar atau boleh dikatakan sebagai EO(Event Organizer)nya sekolah saya) dan juga seminar-seminar yang sering saya ikuti sebagai perwakilan dari sekolah menjadi modal dan dasar saya memilih jurusan ilmu komunikasi.Kecintaan saya kepada Ilmu Komunikasi bertambah sewaktu saya belajar menjadi seorang MC(Master of Ceremony) di acara-acara yang diselenggarakan di sekolah saya. Dari sanalah saya belajar untuk berbicara dan menggunakan Bahasa Indonesia yang lebih baik, benar dan tepat. Untuk lebih mengasahnya, saya memilih untuk kuliah di jurusan komunikasi.

Contoh kegiatan yang pernah saya ikuti : 
1. Kegiatan Osis
 2. MC




Perkembangan dan Kemajuan Teknologi

Hasil gambar untuk komunikasi bayi
Manusia sejak lahir sudah berkomunikasi, contohnya seorang bayi dengan cara menaggis mengkomunikasikan keinginannya. Sebagai seorang ibu, yang memiliki naluri , ia pasti sudah mengerti maksud tangisan bayinya yang belum bicara, misalnya dengan segera memmberikan asi.
                        Dari apa yang dilakukan terbukti bahwa komunikasi yang dilakukan manusia , sebenarnya merupakan hal pokok dalam kehidupan manusia.
ilmu komunikasi tidak hanya berperan sebagai bedia menyampaikan informasi, namun ilmu komunikasijuga memiliki perandan fungsisesuai statusnya sebagai ilmu yang berkembang di tengah masyarakat.
                        Peran penting ilmu komunikasi diantaranya adalah sebagai media edukasi, sebagai media publiser, sebagai media pemberi informasi, sebagai media penghibur bagi masyarakat.
peluang lulusan ilmu komunikasi sangat luas pada saat ini, diantaranya dapat berkarir di BPJS, dunia jurnalistik, dunia pertelevisian, periklanan, analisis media, dunia relationship, dunia negosiasi, dll.
                        Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu komunikasi telah didukung dengan sejumlah mediaelektronikyg sangat mudah di akses yaitu, handphone, smartphone, email, skype, facebook, path, dan banyak lagi sosmed lainnya.
Hasil gambar untuk media sosial

            Pada saat ini, kita hidup di zaman globalisasi atau bisa juga disebut zaman modernisasi. Modernisasi sendiri dalam ilmu sosial merujuk pada bentuk transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan kehidupan masyarakat akan menjadi lebih baik. Modernisasi mencakup banyak bidang, contohnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Hasil gambar untuk gambar manusia tergantung pada modernisasi
                        Di zaman modernisasi seperti sekarang, manusia sangat bergantung pada teknologi. Hal ini membuat teknologi menjadi kebutuhan dasar setiap orang. Dari orang tua hingga anak muda, para ahli hingga orang awam pun menggunakan teknologi dalam berbagai aspek kehidupannya. Para petani yang bekerja di ladang juga menggunakan teknologi untuk meningkatkan hasil panennya, contohnya adalah penggunaan traktor mesin yang lebih cepat dan efisien jika dibandingkan dengan bajak yang ditarik oleh seekor kerbau.
                        Kebutuhan manusia akan teknologi juga didukung dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Perkembangan teknologi berkembang secara drastis dan terus berevolusi hingga sekarang dan semakin mendunia. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi dan penemuan yang sederhana hingga sangat rumit. Bahkan, kurang dari 10 tahun terakhir, teknologihandphone yang awalnya hanya sebuah alat komunikasi nirkabel berkembang menjadi alat komunikasi yang dapat mengambil foto, merekam video, mendengarkan musik, dan mengakses internet dalam hitungan detik.
                        Perkembangan teknologi saat ini merupakan dasar untuk mengembangkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kemajuan suatu negara didasarkan atas seberapa jauh ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai oleh negara tersebut. Hal ini sangat beralasan dikarenakan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dasar dari setiap aspek kehidupan manusia.
                        Bangsa Indonesia merupakan salah satu bangsa yang hidup dalam lingkungan global, maka mau tidak mau juga harus terlibat dalam maju mundurnya penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan, khususnya untuk kepentingan bangsa sendiri. Sebagai negara yang masih berkembang, Indonesia dianggap belum terlalu maju dalam penguasaan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
                        Menurut mantan Menteri dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Armida Alisjahbana, kemajuan teknologi di Indonesia masih rendah. Ada beberapa indikator yang membuktikan rendahnya tingkat teknologi di Indonesia, seperti kurangnya kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi di sektor industri, sinergi kebijakan masih lemah, dan sedikitnya jumlah ilmuwan di Indonesia.
Hasil gambar untuk armida alisjahbana
                        Berdasarkan data United Nation for Development Program (UNDP) pada tahun 2013, indeks pencapaian teknologi Indonesia berada pada urutan ke-60 dari 72 negara. Ukurannya berdasarkan kepada penciptaan teknologi yang dilihat dari perolehan hak paten dan royalti atas karya dan penemuan teknologi, difusi inovasi teknologi mutakhir yng diukur dari jumlah pengguna internet dan besaran sumbangan ekspor teknologi terhadap barang ekspor, difusi inovasi teknologi lama yang dilihat dari jumlah pengguna telepon dan pemakai listrik, tingkat pendidikan penduduk berdasarkan rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas, dan angka partisipasi kasr penduduk yang menempuh pendidikan tinggi di bidang iptek.
Hasil gambar untuk united nation for development program
                        Rendahnya kemajuan teknologi di Indonesia terlihat di Indonesia terlihat dari minimnya anggaran pemerintah untuk riset. Walaupun pada tahun 2010 pemerintah Indonesia telah mengalokasikan dana sejumlah 1,9 triliun rupiah (sekitar $205 juta) untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, ternyata dana ini hanya 0,85 dari pendapatan domestik bruto (PDB) per tahun. Jika dibandingkan dengan dana riset di Cina yang berjumlah 2%, Jepang yang berjumlah 3,4%, dan Korea Selatan 4,04% dari PDB, maka bisa disimpulkan bahwa Indonesia cukup tertinggal jauh.
                        Selain itu, kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi pada bidang sektor produksi di Indonesia juga masih rendah. Hal ini dapat terlihat dari kurangnya efisiensi, rendahnya produktivitas, dan minimnya kandungan teknologi dalam barang ekspor. Ekspor produk manufaktur didominasi oleh produk dengan teknologi rendah sebanyak 60%.
                        Berdasarkan beberapa fakta yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia masih sangat rendah bahkan bisa dibilang tertinggal jika dibandingkan negara-negara lain. Hendaknya, kita terus meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan negara kita.