Manusia
sejak lahir sudah berkomunikasi, contohnya seorang bayi dengan cara menaggis
mengkomunikasikan keinginannya. Sebagai seorang ibu, yang memiliki naluri , ia
pasti sudah mengerti maksud tangisan bayinya yang belum bicara, misalnya dengan
segera memmberikan asi.
Dari apa yang dilakukan terbukti
bahwa komunikasi yang dilakukan manusia , sebenarnya merupakan hal pokok dalam
kehidupan manusia.
ilmu komunikasi tidak hanya berperan sebagai bedia menyampaikan informasi,
namun ilmu komunikasijuga memiliki perandan fungsisesuai statusnya sebagai ilmu
yang berkembang di tengah masyarakat.
Peran penting ilmu komunikasi
diantaranya adalah sebagai media edukasi, sebagai media publiser, sebagai media
pemberi informasi, sebagai media penghibur bagi masyarakat.
peluang lulusan ilmu komunikasi sangat luas pada saat ini, diantaranya dapat
berkarir di BPJS, dunia jurnalistik, dunia pertelevisian, periklanan, analisis
media, dunia relationship, dunia negosiasi, dll.
Seiring dengan perkembangan zaman,
ilmu komunikasi telah didukung dengan sejumlah mediaelektronikyg sangat mudah
di akses yaitu, handphone, smartphone, email, skype, facebook, path, dan banyak
lagi sosmed lainnya.
Pada saat ini, kita
hidup di zaman globalisasi atau bisa juga disebut zaman modernisasi.
Modernisasi sendiri dalam ilmu sosial merujuk pada bentuk transformasi dari
keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan
harapan kehidupan masyarakat akan menjadi lebih baik. Modernisasi mencakup
banyak bidang, contohnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Di zaman modernisasi seperti
sekarang, manusia sangat bergantung pada teknologi. Hal ini membuat teknologi
menjadi kebutuhan dasar setiap orang. Dari orang tua hingga anak muda, para
ahli hingga orang awam pun menggunakan teknologi dalam berbagai aspek
kehidupannya. Para petani yang bekerja di ladang juga menggunakan teknologi
untuk meningkatkan hasil panennya, contohnya adalah penggunaan traktor mesin
yang lebih cepat dan efisien jika dibandingkan dengan bajak yang ditarik oleh
seekor kerbau.
Kebutuhan manusia akan teknologi
juga didukung dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat
pesat. Perkembangan teknologi berkembang secara drastis dan terus berevolusi
hingga sekarang dan semakin mendunia. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya
inovasi dan penemuan yang sederhana hingga sangat rumit. Bahkan, kurang dari 10
tahun terakhir, teknologihandphone yang awalnya hanya sebuah alat
komunikasi nirkabel berkembang menjadi alat komunikasi yang dapat mengambil
foto, merekam video, mendengarkan musik, dan mengakses internet dalam hitungan
detik.
Perkembangan teknologi saat ini
merupakan dasar untuk mengembangkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kemajuan
suatu negara didasarkan atas seberapa jauh ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dikuasai oleh negara tersebut. Hal ini sangat beralasan dikarenakan ilmu
pengetahuan dan teknologi merupakan dasar dari setiap aspek kehidupan manusia.
Bangsa Indonesia merupakan salah
satu bangsa yang hidup dalam lingkungan global, maka mau tidak mau juga harus
terlibat dalam maju mundurnya penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan,
khususnya untuk kepentingan bangsa sendiri. Sebagai negara yang masih
berkembang, Indonesia dianggap belum terlalu maju dalam penguasaan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Menurut mantan Menteri dan Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Armida Alisjahbana, kemajuan teknologi
di Indonesia masih rendah. Ada beberapa indikator yang membuktikan rendahnya
tingkat teknologi di Indonesia, seperti kurangnya kontribusi ilmu pengetahuan
dan teknologi di sektor industri, sinergi kebijakan masih lemah, dan sedikitnya
jumlah ilmuwan di Indonesia.
Berdasarkan data United Nation for
Development Program (UNDP) pada tahun 2013, indeks pencapaian teknologi
Indonesia berada pada urutan ke-60 dari 72 negara. Ukurannya berdasarkan kepada
penciptaan teknologi yang dilihat dari perolehan hak paten dan royalti atas
karya dan penemuan teknologi, difusi inovasi teknologi mutakhir yng diukur dari
jumlah pengguna internet dan besaran sumbangan ekspor teknologi terhadap barang
ekspor, difusi inovasi teknologi lama yang dilihat dari jumlah pengguna telepon
dan pemakai listrik, tingkat pendidikan penduduk berdasarkan rata-rata lama
sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas, dan angka partisipasi kasr penduduk
yang menempuh pendidikan tinggi di bidang iptek.
Rendahnya kemajuan teknologi di
Indonesia terlihat di Indonesia terlihat dari minimnya anggaran pemerintah
untuk riset. Walaupun pada tahun 2010 pemerintah Indonesia telah mengalokasikan
dana sejumlah 1,9 triliun rupiah (sekitar $205 juta) untuk penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, ternyata dana ini hanya 0,85 dari
pendapatan domestik bruto (PDB) per tahun. Jika dibandingkan dengan dana riset
di Cina yang berjumlah 2%, Jepang yang berjumlah 3,4%, dan Korea Selatan 4,04%
dari PDB, maka bisa disimpulkan bahwa Indonesia cukup tertinggal jauh.
Selain itu, kontribusi ilmu
pengetahuan dan teknologi pada bidang sektor produksi di Indonesia juga masih
rendah. Hal ini dapat terlihat dari kurangnya efisiensi, rendahnya
produktivitas, dan minimnya kandungan teknologi dalam barang ekspor. Ekspor
produk manufaktur didominasi oleh produk dengan teknologi rendah sebanyak 60%.
Berdasarkan beberapa fakta yang
telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di Indonesia masih sangat rendah bahkan bisa dibilang tertinggal jika
dibandingkan negara-negara lain. Hendaknya, kita terus meningkatkan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan negara kita.
Manusia
sejak lahir sudah berkomunikasi, contohnya seorang bayi dengan cara menaggis
mengkomunikasikan keinginannya. Sebagai seorang ibu, yang memiliki naluri , ia
pasti sudah mengerti maksud tangisan bayinya yang belum bicara, misalnya dengan
segera memmberikan asi.
Dari apa yang dilakukan terbukti bahwa komunikasi yang dilakukan manusia , sebenarnya merupakan hal pokok dalam kehidupan manusia.
ilmu komunikasi tidak hanya berperan sebagai bedia menyampaikan informasi, namun ilmu komunikasijuga memiliki perandan fungsisesuai statusnya sebagai ilmu yang berkembang di tengah masyarakat.
Peran penting ilmu komunikasi diantaranya adalah sebagai media edukasi, sebagai media publiser, sebagai media pemberi informasi, sebagai media penghibur bagi masyarakat.
peluang lulusan ilmu komunikasi sangat luas pada saat ini, diantaranya dapat berkarir di BPJS, dunia jurnalistik, dunia pertelevisian, periklanan, analisis media, dunia relationship, dunia negosiasi, dll.
Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu komunikasi telah didukung dengan sejumlah mediaelektronikyg sangat mudah di akses yaitu, handphone, smartphone, email, skype, facebook, path, dan banyak lagi sosmed lainnya.
Pada saat ini, kita hidup di zaman globalisasi atau bisa juga disebut zaman modernisasi. Modernisasi sendiri dalam ilmu sosial merujuk pada bentuk transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan kehidupan masyarakat akan menjadi lebih baik. Modernisasi mencakup banyak bidang, contohnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Di zaman modernisasi seperti sekarang, manusia sangat bergantung pada teknologi. Hal ini membuat teknologi menjadi kebutuhan dasar setiap orang. Dari orang tua hingga anak muda, para ahli hingga orang awam pun menggunakan teknologi dalam berbagai aspek kehidupannya. Para petani yang bekerja di ladang juga menggunakan teknologi untuk meningkatkan hasil panennya, contohnya adalah penggunaan traktor mesin yang lebih cepat dan efisien jika dibandingkan dengan bajak yang ditarik oleh seekor kerbau.
Kebutuhan manusia akan teknologi juga didukung dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Perkembangan teknologi berkembang secara drastis dan terus berevolusi hingga sekarang dan semakin mendunia. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi dan penemuan yang sederhana hingga sangat rumit. Bahkan, kurang dari 10 tahun terakhir, teknologihandphone yang awalnya hanya sebuah alat komunikasi nirkabel berkembang menjadi alat komunikasi yang dapat mengambil foto, merekam video, mendengarkan musik, dan mengakses internet dalam hitungan detik.
Perkembangan teknologi saat ini merupakan dasar untuk mengembangkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kemajuan suatu negara didasarkan atas seberapa jauh ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai oleh negara tersebut. Hal ini sangat beralasan dikarenakan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dasar dari setiap aspek kehidupan manusia.
Bangsa Indonesia merupakan salah satu bangsa yang hidup dalam lingkungan global, maka mau tidak mau juga harus terlibat dalam maju mundurnya penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan, khususnya untuk kepentingan bangsa sendiri. Sebagai negara yang masih berkembang, Indonesia dianggap belum terlalu maju dalam penguasaan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Menurut mantan Menteri dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Armida Alisjahbana, kemajuan teknologi di Indonesia masih rendah. Ada beberapa indikator yang membuktikan rendahnya tingkat teknologi di Indonesia, seperti kurangnya kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi di sektor industri, sinergi kebijakan masih lemah, dan sedikitnya jumlah ilmuwan di Indonesia.
Berdasarkan data United Nation for Development Program (UNDP) pada tahun 2013, indeks pencapaian teknologi Indonesia berada pada urutan ke-60 dari 72 negara. Ukurannya berdasarkan kepada penciptaan teknologi yang dilihat dari perolehan hak paten dan royalti atas karya dan penemuan teknologi, difusi inovasi teknologi mutakhir yng diukur dari jumlah pengguna internet dan besaran sumbangan ekspor teknologi terhadap barang ekspor, difusi inovasi teknologi lama yang dilihat dari jumlah pengguna telepon dan pemakai listrik, tingkat pendidikan penduduk berdasarkan rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas, dan angka partisipasi kasr penduduk yang menempuh pendidikan tinggi di bidang iptek.
Rendahnya kemajuan teknologi di Indonesia terlihat di Indonesia terlihat dari minimnya anggaran pemerintah untuk riset. Walaupun pada tahun 2010 pemerintah Indonesia telah mengalokasikan dana sejumlah 1,9 triliun rupiah (sekitar $205 juta) untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, ternyata dana ini hanya 0,85 dari pendapatan domestik bruto (PDB) per tahun. Jika dibandingkan dengan dana riset di Cina yang berjumlah 2%, Jepang yang berjumlah 3,4%, dan Korea Selatan 4,04% dari PDB, maka bisa disimpulkan bahwa Indonesia cukup tertinggal jauh.
Selain itu, kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi pada bidang sektor produksi di Indonesia juga masih rendah. Hal ini dapat terlihat dari kurangnya efisiensi, rendahnya produktivitas, dan minimnya kandungan teknologi dalam barang ekspor. Ekspor produk manufaktur didominasi oleh produk dengan teknologi rendah sebanyak 60%.
Berdasarkan beberapa fakta yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia masih sangat rendah bahkan bisa dibilang tertinggal jika dibandingkan negara-negara lain. Hendaknya, kita terus meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan negara kita.
Dari apa yang dilakukan terbukti bahwa komunikasi yang dilakukan manusia , sebenarnya merupakan hal pokok dalam kehidupan manusia.
ilmu komunikasi tidak hanya berperan sebagai bedia menyampaikan informasi, namun ilmu komunikasijuga memiliki perandan fungsisesuai statusnya sebagai ilmu yang berkembang di tengah masyarakat.
Peran penting ilmu komunikasi diantaranya adalah sebagai media edukasi, sebagai media publiser, sebagai media pemberi informasi, sebagai media penghibur bagi masyarakat.
peluang lulusan ilmu komunikasi sangat luas pada saat ini, diantaranya dapat berkarir di BPJS, dunia jurnalistik, dunia pertelevisian, periklanan, analisis media, dunia relationship, dunia negosiasi, dll.
Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu komunikasi telah didukung dengan sejumlah mediaelektronikyg sangat mudah di akses yaitu, handphone, smartphone, email, skype, facebook, path, dan banyak lagi sosmed lainnya.
Pada saat ini, kita hidup di zaman globalisasi atau bisa juga disebut zaman modernisasi. Modernisasi sendiri dalam ilmu sosial merujuk pada bentuk transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan kehidupan masyarakat akan menjadi lebih baik. Modernisasi mencakup banyak bidang, contohnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Di zaman modernisasi seperti sekarang, manusia sangat bergantung pada teknologi. Hal ini membuat teknologi menjadi kebutuhan dasar setiap orang. Dari orang tua hingga anak muda, para ahli hingga orang awam pun menggunakan teknologi dalam berbagai aspek kehidupannya. Para petani yang bekerja di ladang juga menggunakan teknologi untuk meningkatkan hasil panennya, contohnya adalah penggunaan traktor mesin yang lebih cepat dan efisien jika dibandingkan dengan bajak yang ditarik oleh seekor kerbau.
Kebutuhan manusia akan teknologi juga didukung dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Perkembangan teknologi berkembang secara drastis dan terus berevolusi hingga sekarang dan semakin mendunia. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi dan penemuan yang sederhana hingga sangat rumit. Bahkan, kurang dari 10 tahun terakhir, teknologihandphone yang awalnya hanya sebuah alat komunikasi nirkabel berkembang menjadi alat komunikasi yang dapat mengambil foto, merekam video, mendengarkan musik, dan mengakses internet dalam hitungan detik.
Perkembangan teknologi saat ini merupakan dasar untuk mengembangkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kemajuan suatu negara didasarkan atas seberapa jauh ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai oleh negara tersebut. Hal ini sangat beralasan dikarenakan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dasar dari setiap aspek kehidupan manusia.
Bangsa Indonesia merupakan salah satu bangsa yang hidup dalam lingkungan global, maka mau tidak mau juga harus terlibat dalam maju mundurnya penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan, khususnya untuk kepentingan bangsa sendiri. Sebagai negara yang masih berkembang, Indonesia dianggap belum terlalu maju dalam penguasaan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Menurut mantan Menteri dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Armida Alisjahbana, kemajuan teknologi di Indonesia masih rendah. Ada beberapa indikator yang membuktikan rendahnya tingkat teknologi di Indonesia, seperti kurangnya kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi di sektor industri, sinergi kebijakan masih lemah, dan sedikitnya jumlah ilmuwan di Indonesia.
Berdasarkan data United Nation for Development Program (UNDP) pada tahun 2013, indeks pencapaian teknologi Indonesia berada pada urutan ke-60 dari 72 negara. Ukurannya berdasarkan kepada penciptaan teknologi yang dilihat dari perolehan hak paten dan royalti atas karya dan penemuan teknologi, difusi inovasi teknologi mutakhir yng diukur dari jumlah pengguna internet dan besaran sumbangan ekspor teknologi terhadap barang ekspor, difusi inovasi teknologi lama yang dilihat dari jumlah pengguna telepon dan pemakai listrik, tingkat pendidikan penduduk berdasarkan rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas, dan angka partisipasi kasr penduduk yang menempuh pendidikan tinggi di bidang iptek.
Rendahnya kemajuan teknologi di Indonesia terlihat di Indonesia terlihat dari minimnya anggaran pemerintah untuk riset. Walaupun pada tahun 2010 pemerintah Indonesia telah mengalokasikan dana sejumlah 1,9 triliun rupiah (sekitar $205 juta) untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, ternyata dana ini hanya 0,85 dari pendapatan domestik bruto (PDB) per tahun. Jika dibandingkan dengan dana riset di Cina yang berjumlah 2%, Jepang yang berjumlah 3,4%, dan Korea Selatan 4,04% dari PDB, maka bisa disimpulkan bahwa Indonesia cukup tertinggal jauh.
Selain itu, kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi pada bidang sektor produksi di Indonesia juga masih rendah. Hal ini dapat terlihat dari kurangnya efisiensi, rendahnya produktivitas, dan minimnya kandungan teknologi dalam barang ekspor. Ekspor produk manufaktur didominasi oleh produk dengan teknologi rendah sebanyak 60%.
Berdasarkan beberapa fakta yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia masih sangat rendah bahkan bisa dibilang tertinggal jika dibandingkan negara-negara lain. Hendaknya, kita terus meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan negara kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar